Waspada Hamil Anggur: Kenali Gejala dan Penanganannya

Hamil anggur atau yang secara medis disebut mola hidatidosa telah menjadi momok banyak pasangan terutama perempuan. Menurut laman Halodoc dan Alodokter, hamil anggur sendiri bukanlah kehamilan sungguhan, melainkan kondisi abnormal pada plasenta.

Meski jarang terjadi, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala-gejalanya agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Hamil anggur sendiri dapat terjadi ketika sel sperma tidak membuahi sel telur secara normal, sehingga plasenta tumbuh tidak wajar membentuk kista-kista berisi cairan yang menyerupai buah anggur. Janin normal biasanya tidak terbentuk pada kondisi ini.

Baca Juga: Pinkan Mambo Ngaku Hamil, Arya Khan Ragu

Gejala Hamil Anggur

Beberapa gejala hamil anggur biasanya;

• Pendarahan pervaginam yang tidak wajar, bisa berupa flek hingga pendarahan hebat.
• Mual dan muntah yang berlebihan, terutama pada trimester pertama.
• Rahim membesar lebih cepat dari usia kehamilan.
• Tidak dirasakan adanya gerakan janin.
• Tingkat hormon kehamilan (HCG) yang tinggi namun tidak sesuai dengan perkembangan janin.

Baca Juga: Latih Pernafasan, Simak Ragam Manfaat Lain Yoga Prenatal untuk Ibu Hamil

Konsultasi ke dokter kandungan secara rutin selama masa kehamilan sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan cepat hamil anggur.

Dukungan psikososial bagi wanita yang mengalami hamil anggur juga penting untuk membantu mereka melewati masa pemulihan.

Untuk pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, sangat disarankan untuk memenuhi asupan nutrisi yang baik, terutama protein.

Pasangan juga diminta untuk enjaga gaya hidup sehat dan menghindari asap rokok dan melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah untuk deteksi dini faktor risiko.

Dengan kewaspadaan terhadap gejala dan penanganan yang tepat, angka kematian akibat hamil anggur dapat ditekan. Informasi lebih lanjut mengenai kondisi ini dapat diperoleh dari dokter kandungan atau sumber-sumber kesehatan terpercaya.